Kamis, 10 Januari 2019

Megawati: Saya Heran 2019 PDIP Tetap di Puncak, Padahal PDIP Tidak Berharap Suara Umat Islam


OPERAIND- Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku heran, karena di survei PDIP tetap berada di puncak meski PDIP tidak membutuhkan suara umat islam.

Mega pun sebut peran rakyat yang membuat PDIP bertahan.

Baca Juga: Dianggap Sering Sebar HOAX, Akhirnya Metro TV Terancam Ditutup Oleh KPI

Kecurigaan pun kini menyeruak, apakah survey ini benar-benar survey Independen ataukah upahan. Mengingat kuatnya ‘cengkraman’ penguasa yang berbeda 180 derajat di jaman Susilo Bambang Yudhoyono berkuasa.



loading...



Saat SBY berkuasa Tahun 2004-2014 lalu, pers benar-benar bebas. Tak ada UU IT yang bisa menjerat pengguna medsos, bahkan SBY ‘seakan’ menyerahkan kasus-kasus hukum yang menjerat pembantu-pembantunya di kabinet.

Bahkan mantan Ketum Partai Demokrat dan Bendahara nya yang notabene parpolnya SBY, juga terkena KPK tanpa ada halangan ataupun intervensi dari SBY, termasuk beberapa Anggota DPR RI dari Partai Demokrat, pemberitaannya sangat intens bahkan terkesan over.

Baca Juga: Wiranto Sebut Jika Bukan Karena Jokowi, Ustad Abu Bakar Baasyir Sudah Diexsekusi Mati!!

Beda dengan sekarang, kalau ada kader PDIP, Nasdem, Hanura dan lain-lain (parpol pendukung Jokowi) yang kena kasus, media yang pro pemerintah pusat seakan tiarap, malas memberitakannya berlebihan. Pembaca tentu masih ingat, kala kasus Nazaruddin dan Anas Urbaningrum, siang malam MetroTV dan TV-TV lainnya memberitakan tanpa jeda.

Bandingkan dengan kini, ada kader Nasdem sekaligus Anggota Dewan yang nyambi sebagai bandar sabu terbesar, beritanya minim sekali, plus ratusan kepala daerah yang bernaung di parpol pro Jokowi. Tapi begitu kena kader PAN, yakni Gubernur non aktif Jambi, Zumi Zola, beritanya sangat intens dan selalu di ulang-ulang.



loading...



Termasuk Kepala Daerah yang juga adik kandung Ketum PAN, Zulkifli Hassan.

Sebagai salah satu partai politik yang mendukung Perppu No 2 Tahun 2017 tentang Ormas, PDI Perjuangan mengaku tak khawatir dengan munculnya kekecawaan oleh beberapa ormas Islam.

PDIP pun tak khawatir sejumlah ormas tersebut menyerukan kepada publik terutama umat Islam untuk tidak memilih Partai Politik yang mendukung Perppu tersebut.

Baca Juga: Usai Dibebaskan, Ustad Abu Bakar Baasyir  Langsung Berpose Salam Dua Jari Sembari Berkata " Semoga Amanah "

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, merasa tetap optimis bisa meraih dukungan umat Muslim yang merupakan suara mayoritas terbesar di Republik ini.

"Lho, PDI Perjuangan sendiri lebih dari 85 persen pendukungnya basis Muslim ‎yang membangun peradaban," ujar Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10).






Hasto mengklaim partainya meneladani buah pemikiran tokoh Islam Nusantara. Semisal, pemikiran Pendiri Sarekat Islam, Haji Umar Said Cokroaminoto, Pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan, ataupun Kiai-kiai Nahdlatul Ulama (NU).

"‎Dimana PDI Perjuangan betul-betul membumikan bagaimana pemikiran dari Haji Umar Said Cokroaminoto, KH Ahmad Dahlan, NU yang terus berdialektika dalam semangat kebangsaan kita untuk Indonesia Raya," ujar Hasto.

Baca Juga: Luhut: Saya Siap Cium Kaki Prabowo Jika Dia Bisa Jadi Presiden!!

Namun demikian, Hasto menuding isu yang menyebut PDI Perjuangan bakal ditinggal pemilih Islam hanyalah strategi kampanye dari para lawan politik yang menolak Perppu tersebut.

Pasalnya, dia menyakini dengan berdasarkan hasil survei, kepercayaan rakyat kepada partai yang diketuai mantan Presiden Megawati Soekarnoputri itu terbilang cukup fantastis.

"‎Karena itulah PDI Perjuangan berdiri atas dasar pertimbangan ideologi Pancasila. Sehingga setiap keputusan tentu membawa implikasi elektoral dan pilihan PDI Perjuangan setia pada Pancasila itu," demikian Hasto


Komentar Nitizen:

Syukron Faza : ”lha kan ada pak Jokowi …kalem aja mbokDhe selama ada jokowi aq setia ke PDIP😀”
Tamatave : “Tak usah heran. riilanya nanti setelah pilpres. apakah masih punya suara paling besar atau tidak”
The soekamto: “puncak opone ma, yg ada gau sih ogah”
Hadi Satyagraha: “Itu kan survei! Jangan girang dulu. Tunggu hasil pilih 2019! Jangan lupa PDI-P keok dalam pilgub di lima provinsi penting: DKI, Jabar, Jatim, Banten dan Sumut!”
Bobby Febri : “Sakit ya Bu 😢”
Pro Digital : “surveyornya di danai pdip…ya pasti menang trus ni”
Andi Atma : “Kangen deh PDIP jadi oposisi, bisa memperjuangkan harga harga lebih murah, memperjuangkan nasib wong cilik, semoga PDIP tahun depan jadi oposisi lagi, aamiin”
Baguss : “udh diem bu, tar tikus got senut2”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar