Pelaku penembakan di Selandia Baru, yang menyasar dua masjid di Kota Christchurch, Brenton Tarrant, 28 tahun, muncul di pengadilan Pengadilan Daerah Christchurch .
Tarrant dikenai dakwaan pembunuhan setelah melakukan serangan teror terhadap jamaah salat Jumat, yang menewaskan 49 orang dan melukai 48 orang lainnya. Hakim memutuskan Tarrant bakal ditahan hingga 5 April 2019.
loading...
“Pelaku tidak mengajukan uang jaminan ataupun meminta agar namanya tidak disebut yaitu Brenton Harrison Tarrant,” begitu dilansir ABC pada Sabtu, 16 Maret 2019.
Tarrant, seperti dilansir CNN, muncul di ruang sidang dalma keadaan kedua tangan terborgol dan hanya diam dalam persidangan perdana yang berlangsung singkat.
Tiga orang petugas, yang dilengkapi dengan senjata untuk melumpuhkan menggunakan sengatan listrik atau taser, terlihat mengawalnya. “Tersangka menghadapi ancaman hukuman penjara seumur hidup,” begitu dilansir CNN.
Akun Twitter Kepolisian Selandia Baru melansir Tarrant bakal terkena dakwaan tambahan. “Detail dari dakwaan itu akan dikomunikasikan secepatnya,” kata dia.
Tarrant, yang berkebangsaan Australia, menyerang dua masjid di Kota Christchurch, pada Jumat, 15 Maret 2019 pada sekitar pukul 1.40 siang saat salat Jumat sedang berlangsung.
Pertama, Tarrant menyerang masjid Al Noor lalu berlanjut ke masjid Linwood, yang terletak dtidak jauh. Dia membawa lima senjata termasuk senapan dan bom. Tarrant menembak mati 41 orang di masjid Al Noor dan 7 orang di masjid Linwood. Satu orang lagi meninggal di rumah sakit.
loading...
Polisi setempat menangkap Tarrant, yang melakukan aksinya sambil menyiarkannya ke Facebook, saat hendak melarikan diri menggunakan mobil van putih.
Menanggapi serangan terorr ini, warga mengatakan mereka tidak merasa takut untuk datang ke masjid. “Kami tidak akan menghindari datang ke masjid hari ini atau pekan besok,” kata Danish Shaikh. Seorang warga lain, Khadija Khan, mengatakan kepada keluarga para korban. “Kalian tidak sendiri,” kata dia mengenai aksi penembakan di Selandia Baru, yang terjadi kemarin.
Brenton Tarrant Berubah Radikal
Brenton Tarrant, pelaku serangan teror di 2 masjid di Christchurch, Selandia Baru diduga berubah radikal setelah berkunjung ke Korea Utara dan Pakistan.
Tarrant dengan satu kelompok tur melakukan perjalanan ke Korea Utara dan Pakistan. Tarrant mengunggah foto-foto saat dia berkunjung sebagai turis backpacker ke Korea Utara dan Pakistan di antaranya berkunjung ke Samjiyon Grand Monumen di provinsi Ryanggang, Korea Utara.
Pria yang besar dari Grafton, New South Wales, berniat melakukan perjalanan keliling dunia dengan warisan dan investasinya dari emas bitcoin.
Tracey Gray, mantan bos Tarrant di Big River Gym mengatakan, Tarrant sempat mendiskusikan rencananya berkunjung ke sejumlah negara sebelum mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai pelatih gym.
"Dia tidak memiliki destinasi khusus," kata Gray seperti dikutip dari news.com.au, 16 Maret 2019.
Brenton Tarrant, pelaku serangan teror di 2 masjid di Christchurch, Selandia Baru kemarin dengan menewaskan 49 orang dan melukai puluhan orang , berkunjung ke Pakistan pada Oktober tahun lalu dan kemudian ke Korea Utara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar