OPERAIND- Capres petahana Joko Widodo mengatakan saat ini penyebaran hoax sudah dilakukan secara terang-terangan dari rumah ke rumah. Ia meminta para relawan aktif menangkal berbagai isu hoax yang menyebar di masyarakat.
"Terakhir kita ini tinggal 36 hari, di banyak daerah, banyak elektabilitas kita turun karena kabar fitnah, kabar bohong dan hoax, oleh karena itu, kita ingin respons cepat. Karena ini nggak hanya dari medsos, tapi ini sudah door to door," kata Jokowi di Festival Satu Indonesia, di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (10/3/2019).
loading...
Jokowi mengingatkan para relawan tak takut dengan hoax. Menurutnya, isu hoax harus dilawan.
"Jangan sampai kita nggak respon karena kita takut. Ini harus dilawan, jangan didiamkan saja, sangat bahaya bagi negara kita Indonesia. Saya titip ini dijaga betul," ucapnya.
Terakhir, dia berpesan agar para relawan mengajak masyarakat untuk mencoblos pada 17 April mendatang. Jokowi ingin masyarakat menggunakan hak pilihnya di Pilpres 2019.
"Dan mari kita dongkrak jangan sampai satu orang pun golput. Jangan. Ajak saudara, tetangga untuk berbondong-bondong ke TPS. Jangan sampai ada satu orang yang golput," pinta Jokowi.
Selain berbicara soal isu hoax, Jokowi juga berbicara tentang program Kartu Pra-Kerja. Jokowi menargetkan kartu itu bisa digunakan hingga ke luar negeri.
"Jadi ini nanti lulusan SMK, SMA, atau SMP misalnya atau universitas misalnya, ini akan setelah pegang ini akan di-training. Traning-nya itu bisa BUMN, bisa swasta, bisa juga kementerian pemerintah. Tapi dalam jumlah yang banyak bisa di dalam negeri, bisa di luar negeri," ujar Jokowi.
loading...
Dia menegaskan program ini sama sekali tidak akan merugikan negara. Jokowi menyebut nantinya pemegang Kartu Pra-Kerja akan mendapatkan uang insentif sampai waktu yang ditentukan.
"Jadi yang pegang ini, waktu ikut training dapat insentif honor. Kalau training-nya selesai belum dapat pekerjaan, diberikan insetif honor sampai waktu tertentu, bisa 6 bulan," jelasnya.
Jokowi menjelaskan uang intensif yang rencananya akan digelontorkan itu berjumlah jutaan per tahunnya. Dia menyebut jumlahnya di kisaran Rp 1 juta-Rp 2 juta. Dengan diadakan training, dia optimistis para lulusan ini akan mampu bersaing di dunia kerja.
"Ini nanti ada jumlahnya, jadi setahun kita hitung Rp 2 juta ya atau Rp 1 juta itu. Di-training itu kemampuan kita dihitung. Tapi ini jumlahnya gede-gedean," ujar dia.
"Ini kan jumlahnya di APBN tertentu. Jumlahnya tertentu juga, tapi yang jelas jutaan bukan ratusan ribu tapi jutaan. Ini yang gede itu," tegas Jokowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar